Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa bisnis buy now pay later (BNPL) atau paylater yang dijalankan industri perbankan kembali mencatatkan pertumbuhan tinggi hingga September 2024.
Berdasarkan Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Oktober 2024, disampaikan bahwa porsi produk kredit paylater bank sebesar 0,26%, meningkatkan 0,02% dibandingkan bulan lalu. Baki debet dan jumlah rekening paylater bank juga mencatatkan laju pertumbuhan tinggi.
“Per September 2024, baki debet kredit BNPL tumbuh 46,42% YoY dari Agustus 2024 40,68%, menjadi Rp19,81 triliun,” demikian dikutip dari keterangan resmi OJK, Sabtu (2/11/2024).
Dari sisi jumlah rekening BNPL bank, OJK mencatat total 19,82 juta rekening hingga bulan kesembilan tahun ini, bertambah dari bulan lalu yang sebanyak 18,95 juta.
Namun demikian, belum terdapat penjelasan mengenai risiko kredit BNPL perbankan per September 2024. Per Agustus lalu, OJK mencatat risiko kredit terkait berada pada level 2,21%.
Senada, bisnis paylater yang dijalankan perusahaan pembiayaan juga terus bergeliat. Pertumbuhan pembiayaan BNPL meningkat sebesar 103,40% YoY ke level Rp8,24 triliun, naik dari pertumbuhan per Agustus 2024 sebesar 89,20% YoY.
Rasio kredit bermasalah yang tecermin dari non-performing finance (NPF) gross tercatat naik tipis dari 2,52% pada Agustus 2024 menjadi 2,60% pada September 2024.
Berdasarkan catatan Bisnis, sejumlah bank mulai bersiap terjun ke bisnis paylater menyusul langkah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) sejak akhir 2023.
Teranyar, PT Bank Permata Tbk. (BNLI) mengungkapkan rencana untuk merilis fitur buy now pay later dalam beberapa waktu mendatang.
Direktur Consumer Banking Bank Permata Djumariah Tenteram mengakui adanya rencana perseroan untuk merambah layanan tersebut, meskipun belum dapat memastikan target waktu peluncurannya.
Sementara itu, Riga Sunkara selaku Division Head of Digital Business Bank Permata menjelaskan bahwa fitur paylater menjadi salah satu masukan yang ditampung dalam pengembangan aplikasi mobile banking Bank Permata, Permata ME.
“Tentunya semua feedback atau masukan mengenai ada paylater, itu kita akan jadikan sebagai pengembangan selanjutnya, sehingga terus berkelanjutan,” katanya kepada wartawan di Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024).