Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Potensial, Lebih dari 20 P2P Lending Masuk ke Kawasan Indonesia Timur

Saat ini lebih dari 20 perusahaan mulai masuk menyasar pasar Indonesia Timur.
Ilustrasi P2P Lending. /Freepik.com
Ilustrasi P2P Lending. /Freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Timur menjadi pasar menggiurkan bagi industri pinjaman online atau P2P lending. Berdasarkan data, beberapa provinsi di Indonesia Timur menjadi wilayah dengan pertumbuhan pinjaman yang paling besar, tetapi tingkat gagal bayarnya lebih rendah dibanding rata-rata nasional.

Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik S.Djafar mengatakan saat ini lebih dari 20 perusahaan mulai masuk menyasar pasar Indonesia Timur. Jumlahnya hampir seperempat dari total perusahaan P2P lending terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang saat ini berjumlah 96 perusahaan.

"Cukup banyak pindar [pinjaman daring] yang sudah masuk di area Indonesia Timur, lebih dari 20 platform. Market unbanked dan underserve di Indonesia Timur sangat besar di mana pindar menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk memperoleh pendanaan, di mana prosesnya lebih cepat," kata Entjik kepada Bisnis, Rabu (11/6/2025).

Entjik melihat perkembangan teknologi, terutama teknologi telekominukasi di Indonesia Timur berkembang sangat pesat. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan besar penyaluran pinjaman P2P lending ke wilayah ini.

Dalam periode Januari-Arpil 2025, provinsi dengan pertumbuhan pinjaman online paling besar adalah Maluku Utara yang menorehkan pertumbuhan 146,63% year on year (YoY) dengan TWP90 1,01%. Urutan kedua adalah Maluku dengan torehan pertumbuhan sebesar 97,47% YoY dan TWP90 pada level 1,01%. 

Secara rata-rata nasional, pertumbuhan pinjaman P2P lending per April 2025 tumbuh 29,01% YoY dengan TWP90 di level 2,93%. "Kami tentunya mengikuti perkembangan ini di mana prospek untuk beberapa wilayah cukup bagus," tegasnya.

Meskipun rasio gagal bayar pinjaman di wilayah Indonesia Timur relatif lebih kecil dibandingkan rata-rata nasional, Entjik memahami bahwa industri tetap perlu menjaga kualitas pinjaman agar pertumbuhan ini tetap terjaga.

Untuk itu, strategi AFPI adalah dengan cara meningkatkan literasi dan edukasi tentang industri fintech P2P lending di Indonesia Timur.

"Kami merencanakan akan melakukan Fintech Lending Days di Sorong Papua pada tanggal 9-10 Juli nanti di mana akan diikuti oleh banyak penyelenggara Pindar dan anggota AFPI, serta perusahaan ekosistem pendukung," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper