Bisnis.com, JAKARTA — PT BCA Syariah menyampaikan bahwa ada sekitar 30% dari total rekening individu di bank tersebut memiliki saldo nol, sebagian dari jumlah tersebut sudah lama tidak aktif dan masuk dalam kategori rekening dormant.
Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengungkapkan bahwa tidak sedikit dari rekening dengan saldo nol itu sudah bertahun-tahun tidak digunakan.
“Ada rekening yang bersaldo nol, ada. Apakah itu termasuk dormant, ya, ada juga yang tidak aktif bertahun-tahun itu juga ada,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Meski jumlahnya signifikan, dia menegaskan bahwa angka tersebut merujuk pada total rekening, bukan total nasabah. Pasalnya, satu nasabah bisa memiliki lebih dari satu rekening. “25% sampai 30% itu dari total rekening individu,” jelas Yuli.
Langkah awal pemblokiran terhadap rekening-rekening dormant tersebut, menurut dia, merupakan respons atas permintaan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Namun, dalam perjalanannya, sejumlah rekening mulai kembali aktif berkat upaya aktivasi dari pihak bank.
Upaya untuk mengaktifkan kembali rekening dilakukan lewat berbagai strategi, termasuk penawaran promosi, peningkatan fitur layanan, serta penguatan interaksi dengan nasabah. Yuli menyebut bahwa inisiatif seperti program Friends Hub turut mendukung peningkatan aktivitas nasabah.
Baca Juga
“Dengan adanya promo-promo dan peningkatan fitur layanan, banyak nasabah yang kembali aktif. Friends Hub dan pendekatan lainnya juga kami jalankan terus,” ujarnya.
Dia juga memastikan bahwa tidak ada reaksi berlebihan dari nasabah seperti penarikan dana secara besar-besaran saat proses pemblokiran dilakukan.
Terkait reaktivasi rekening, Yuli menekankan bahwa prosedur customer due diligence (CDD) tetap harus dijalankan. Bank tidak sembarangan membuka kembali rekening tanpa verifikasi menyeluruh.
Proses validasi tersebut mencakup pencocokan identitas, pengecekan terhadap aktivitas mencurigakan, hingga pemutakhiran data. Yuli juga mengingatkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap status rekening mereka guna menghindari pemblokiran di kemudian hari.
Sebagai informasi, PPATK menyatakan sepanjang tahun 2024 ada puluhan ribu rekening yang teridentifikasi sebagai hasil dari praktik jual beli rekening yang digunakan untuk deposit perjudian online.
Selain itu, rekening milik orang lain juga ditemukan secara masif digunakan untuk menampung dana hasil tindak pidana penipuan, perdagangan narkotika, dan berbagai kejahatan lainnya.
"Pada tahun 2024 terdapat lebih dari 28.000 rekening yang berasal dari jual beli rekening yang digunakan untuk deposit perjudian online," ucap Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam siaran pers pada Minggu (18/5/2025).
Salah satu rekening yang menjadi sasaran pemblokiran oleh PPATK adalah rekening dormant. Dormant merupakan istilah perbankan yang digunakan untuk menggambarkan rekening bank yang sudah lama tidak ada transaksi, seperti penarikan, penyetoran, atau transfer dalam periode tertentu.
Ivan menjelaskan penggunaan rekening dormant yang dikendalikan oleh pihak lain menjadi salah satu modus yang rawan disalah gunakan dalam aktivitas ilegal.