Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI dan Temasek Bersaing Berebut Saham Bukopin?

Sedikitnya ada empat calon investor yang menyatakan minat untuk menjadi pembeli siaga penerbitan saham baru PT Bank Bukopin Tbk. yang akan dilakukan pada semester pertama tahun ini.
Karyawan melayani nasabah Bank Bukopin di Jakarta, Rabu (8/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan melayani nasabah Bank Bukopin di Jakarta, Rabu (8/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya ada empat calon investor yang menyatakan minat untuk menjadi pembeli siaga penerbitan saham baru PT Bank Bukopin Tbk. yang akan dilakukan pada semester pertama tahun ini. 

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Eko Rachmansyah Gindo menyampaikan bahwa ada empat calon investor itu berasal dari dalam negeri dan luar negeri.

“Bisa kami sampaikan saat ini ada empat pihak yang berminat serius untuk berpartisipasi dalam rencana right issue kami semester satu tahun ini," ujarnya di Jakarta, Senin (2/4/2018).

Eko enggan menyebutkan nama calon investor yang berminat menjadi pembeli siaga dalam rights issuetersebut dengan alasan masih dalam proses. Namun, dia mengutarakan, asal-usul keempat calon investor tersebut.

Pertama, salah satu konsorsium private equity yang berbasis di Hong Kong. Kedua, konsorsium yang terkait dengan salah satu bank terbesar di Asia.Ketiga, salah satu bank BUMN di Indonesia.

Saat ditanya apakah calon investor bank BUMN itu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI, Eko hanya tersenyum. BNI sebelumnya dikabarkan mendapatkan dukungan dari pemegang saham dan regulator untuk membeli saham Bank Bukopin.

Namun, manajemen BNI menepis kabar tersebut. Corporate Secretary BNI Ryan Kiryanto sebelumnya menyampaikan bahwa tahun ini ada rencana untuk melakukan pertumbuhan anorganik dengan mengakuisisi bank.

Ryan membantah telah melakukan pendekatan dengan Bank Bukopin. “Soal nama kami belum ada. Saat ini masih mempelajari kemungkinan-kemungkinan untuk melakukan aksi akuisisi,” ujarnya, baru-baru ini.

Keempat, perusahaan private equity yang pernah mempunyai bank di Indonesia dan saat ini tengah menjual portofolionya ke bank asing.

“Kami baru dapat update minggu lalu, ada satu private equity yang pernah punya bank di Indonesia. Salah satu bank BUKU [bank umum kelompok usaha] III di Indonesia, tapi sudah dimiliki bank asing," kata Eko.

Baca juga:

Bosowa Corp akan Lepas Saham di Bukopin?

Bank Syariah Bukopin Jajaki Sejumlah Calon Investor Strategis

Salah satu bank level BUKU III yang tengah proses divestasi adalah PT Bank Danamon Indonesia Tbk. milik Temasek Group melalui anak usaha Fullerton Financial Holdings. Bank publik itu dilepas keMitsubishi UFJ Financial Group (MUFG). Saat ini proses transaksi tengah berlangsung.

Eko menyampaikan bahwa dalam proses penawaran saham terbatas saat ini tengah berlangsung. Perseroan, sambungnya, sedang dalam tahapan penunjukan penjamin emisi (underwriter) dalam aksi korporasi tersebut.

"Underwriter-nya saat ini sedang dalam proses penunjukan dari tiga perusahaan sekuritas, yakni CIMB Securities, Danareksa Sekuritas, dan Victoria Securities. Bisa salah satu di antara tiga, bisa salah dua, atau bisa gabungan dari ketiganya itu," terangnya.

Menurutnya, jumlah saham baru yang akan diterbitkan mencapai 2,7 miliar lembar saham atau sekitar 30% dari sekitar 9 miliar lembar saham yang saat ini beredar.

Bukopin menargetkan pada rights issue tersebut bisa memperoleh suntikan dana segar hingga Rp2 triliun yang akan digunakan untuk mendongkrak ekspansi kredit perseroan.

“Kami berharap rights issue bisa dilakukan paling lambat akhir Juni tahun ini, sehingga akan menambah permodalan perseroan untuk mendukung ekspansi bisnis lebih kencang lagi,” ujarnya.

Dana tersebut akan digunakan untuk mendorong rasio permodalan (capital adequacy ratio/CAR) menjadi di atas 14%.”Kalau Rp2 triliun, ya akan menambah rasio CAR sekitar 2%, nanti jadi di batas 14%," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper