Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja mengatakan industri pembiayaan tengah gencar menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) buat transformasi digital.
Stanley mengungkap bahwa 'pengorbanan' ini dibutuhkan demi mewujudkan digitalisasi yang bisa mendukung efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional bisnis, atau meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen.
"Tren capex memang meningkat, apalagi buat TI. Tapi harus dibedakan antara capex untuk digitalisasi proses atau process digitalization dan transforming the bussiness menjadi digital. Untuk transforming to digital ini biasanya jauh lebih mahal," ungkapnya, Rabu (31/3/2021).
Oleh sebab itu, Stanley menjelaskan inilah yang membuat prioritas masing-masing multifinance dalam berlomba mempersiapkan investasi di sektor TI untuk digitalisasi cenderung berbeda-beda.
Ada yang langsung mengincar sisi proses bisnis, seperti otomasi proses persetujuan aplikasi kredit konsumen di internal perusahaan, namun tak jarang ada pula multifinance yang mampu merogoh kocek dalam, untuk akuisisi konsumen digital atau membuat aplikasi yang bisa memberikan layanan pembayaran cicilan.
MUF sendiri masih memfokuskan diri di event atau pameran digital dengan branding Online Autoshow (MOAS), serta digital online assistant cerdas bertajuk MONA, yang memungkinkan konsumen atau calon konsumen untuk mendapatkan perkembangan terkini terkait layanan MUF.
Baca Juga
"Jadi transformasi digital itu mahal karena perlu membuat platform aplikasi mobile, atau bekerja sama dengan platform [digital, pihak ketiga] yang cocok. MUF masih akan mengembangkan terus yang sudah ada, dengan capability yang memudahkan customer mendapatkan keterangan soal MUF atau bertransaksi di semua produk MUF," tutupnya.
Sekadar informasi, perusahaan pembiayaan anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) ini menutup kinerja selama 2020 mencapai Rp5,8 triliun, dengan komposisi 74,7 persen roda empat, sementara 25,3 persen roda dua, baru maupun bekas.
MUF menargetkan penyaluran pembiayaan pada 2021 meningkat sampai Rp7,9 triliun, dengan komposisi 70,9 persen untuk roda empat dan 29,1 persen untuk roda dua.