Bisnis.com, PEKANBARU - PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPFI) meraih laba senilai Rp17 miliar hingga akhir Juli 2021. Perolehan tersebut telah mencapai lebih dari separuh target laba tahun ini.
Direktur Utama BPFI Markus Dinarto Pranoto mengungkapkan pihaknya optimistis dapat mencapai target laba yang sudah ditetapkan.
"Tahun ini, kami menargetkan laba bersih Rp31,3 miliar dengan target pembukuan kredit Rp900 miliar atau menyalurkan pembiayaan untuk sebanyak 6.897 unit kendaraan. Kami optimistis bisa mencapainya karena masih ada 5 bulan lagi sebelum akhir tahun," ujarnya pada konpers daring Senin (23/8/2021).
Dia memaparkan perseroan sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target pada tahun ini, yang masih dibayangi masa pandemi Covid-19.
Diantaranya dengan mengelola portofolio nasabah yang terdampak Covid-19, dan terus berusaha menyalurkan kredit dengan hati-hati.
Kemudian meningkatkan kualitas operasional dengan terus meningkatkan layanan konsumen, memperbaiki proses bisnis, serta menerapkan teknologi informasi penunjang.
Baca Juga
Markus menyebutkan saat ini wilayah Sumatra menjadi kontributor terbesar kedua terhadap kinerja perseroan sampai saat ini, dimana kontribusi paling besar masih berasal dari Jawa. BPFI kini memiliki 75 kantor cabang, yang terbagi kedalam 13 regional.
"5 regional di Jawa Bali, 4 regional Sumatra, serta 2 regional Kalimantan dan 2 regional Sulawesi. Kontribusi paling besar dari Jawa sekitar 39 persen, lalu Sumatra sebesar 30 persen," ujarnya.
Dia memaparkan secara umum kinerja perseroan pada tahun lalu memang mengalami penurunan dibandingkan 2019, akibat pandemi yang masih berlangsung hingga sekarang.
Penghasilan perseroan sepanjang 2020 tercatat turun 17,85 persen yaitu senilai Rp354,01 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp430,92 miliar.
Meski demikian, perseroan pada tahun lalu masih berhasil menorehkan pencapaian di atas target. Diantaranya pembukuan kredit dengan target Rp750 miliar dan terealisasi senilai Rp835,8 miliar atau sebesar 111,4 persen.
Kemudian perolehan laba bersih tahun lalu yakni dengan target Rp30,5 miliar namun berhasil terealisasi di angka Rp41,3 miliar atau 135,4 persen.