Kebutuhan Bank Digital
Secara umum, peninjau di Google Play Store berharap agar aplikasi bank digital disempurnakan terlebih dahulu sebelum menghadirkan atau menghubungkan pengguna dengan beragam ekosistem digital. Peninjau berharap berbagai layanan perbankan dapat dilakukan dengan cepat, lancar dan nyaman.
Mereka juga berharap adanya peningkatan desain UI yang baik, untuk menjaga kenyamanan mereka saat menggunakan aplikasi.
Sekadar informasi, user interface (UI) design atau desain antarmuka pengguna adalah desain untuk komputer, aplikasi perangkat lunak, situs web dan lain-lain yang berfokus pada pengalaman pengguna (user experience/UX) dan interaksi. Makin baik UI, maka pengalaman pengguna dan interaksi pengguna dengan aplikasi akan makin nyaman.
Sementara itu, Ketua Bidang Network dan Infrastruktur Indonesian Digital Empowerment Community (Idiec) Ariyanto A. Setyawan menjelaskan UI berkaitan dengan apa yang ditampilkan bank digital di layar ponsel pengguna. Aplikasi-aplikasi yang paling penting sebaiknya ditempatkan di posisi yang mudah ditemui oleh nasabah.
UI juga berkaitan dengan perpaduan tampilan warna dan ‘kejernihan’ layar sehingga pelanggan dapat melihat tampilan dengan jelas, tanpa terhalangi iklan dan lain sebagainya.
Sementara UX berkaitan dengan proses nasabah dalam menggunakan aplikasi. Berapa perpindahan dari satu fitur ke fitur lain? berapa kali nasabah orang melakukan klik agar bisa mengirim uang dan lain sebagainya.
Baca Juga
Ariyanto mengatakan untuk mencapai ke UI dan UX yang sempurna, membutuhkan pengujian berkali-kali untuk mendapat persepsi yang konsisten dari nasabah.
“Jadi semuanya tergantung pada survei dan statistik aksesibilitas. Fitur mana saja yang paling sering digunakan dan perlu tampilkan di depan, serta seberapa lancar prosesnya,” kata Ariyanto.
CEO PT Equnix Business Solutions Julyanto Sutandang mengatakan hal paling utama yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan performa adalah bagaimana database itu berjalan dengan baik.
Database menuntut konkurensi, konsistensi dan integritas yang sangat tinggi. Dalam mengikuti kaidah atomicity, consistency, isolation, durability (ACID), ada mekanisme yang dibutuhkan yaitu mekanisme locking (penguncian).
"Sama halnya seperti orang mengantre di toilet, orang yang di dalam toilet harus mengantre agar tidak dapat diakses oleh orang lain. Database juga membutuhkan hal yang sama yaitu adanya switch on dan off pada perintah yang akan masuk supaya data integrity tetap terjaga," kata Julyanto.
Dia menuturkan untuk melakukan mekanisme penguncian yang baik, maka dibutuhkan prosesor yang baik. Julyanto menyarankan agar menggunakan hardware yang memang terpercaya dan terbaik guna memaksimalkan performansi.
Selain itu, lanjutnya, kombinasi yang tepat pada hardware dan software akan menentukan performa sesuai keinginan. Pemahaman akan keseimbangan hardware dan software akan menentukan optimal atau tidaknya sebuah sistem.
“Hardware dan software adalah sebuah sistem yang saling terkait dan menguatkan sebagai sebuah kesatuan agar sistem itu bisa berjalan dengan optimal,” ujar Julyanto.