Bisnis.com, JAKARTA – Cepatnya laju transformasi digital saat ini membuat perbankan terus memacu inovasi produk. Salah satu pembaruan yang dilakukan adalah menerbitkan produk kartu kredit berbasis digital.
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), misalnya, baru-baru ini merilis Kartu Kredit Digital OCTO Card. Produk ini merupakan hasil kolaborasi tiga principal, yakni PT JCB International Indonesia, PT Mastercard Indonesia (Mastercard), dan PT Visa Worldwide Indonesia (Visa).
Kartu kredit tanpa fisik ini sudah terintegrasi di dalam aplikasi OCTO Mobile. Perseroan mengklaim produk tersebut membuat transaksi nasabah untuk berbelanja di lokapasar atau e-commerce dan secara luring (offline) dapat berjalan praktis dan nyaman.
Di sisi lain, inovasi itu juga sejalan dengan inisiatif perseroan dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), yang salah satunya mengurangi penggunaan kartu berbahan plastik.
Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi menuturkan OCTO Card memberikan sejumlah keuntungan bagi pengguna, di antaranya uang kembali (cashback) 10 persen untuk transaksi lewat OCTO Mobile dan pembayaran berbelanja daring.
Selain itu, pengguna juga tidak dikenakan biaya iuran tahunan dan bisa langsung mengubah transaksi ritel menjadi cicilan nol persen dengan tenor 3 bulan melalui OCTO Mobile.
Baca Juga
Menurut Noviady, pandemi Covid-19 telah mengakselerasi masyarakat ke dalam ekosistem pembayaran berbasis digital. Oleh karena itu, perseroan terus berinovasi mengembangkan digital customer experience dengan mengintegrasikan berbagai produk dan layanan,” ujarnya.
“Kami berinovasi menghadirkan Kartu Kredit Digital OCTO Card yang memberikan pengalaman bertransaksi digital komprehensif kepada para pengguna,” ujarnya baru-baru ini.
Sementara itu, jauh sebelum OCTO Card meluncur, PT Bank DBS Indonesia telah meluncurkan kartu kredit digital melalui aplikasi layanan perbankan digital besutannya, Digibank.
DBS menyatakan kartu digital ini merupakan yang pertama di Indonesia. Produk ini juga memungkinkan nasabah untuk mendapatkan persetujuan pengajuan kartu kredit beserta limit hanya dalam 60 detik.
Head of Card Business Bank DBS Indonesia Ari Lastina mengatakan perbedaan mendasar dari kartu kredit digital dengan konvensional adalah akses. Adapun, produk ini dapat diakses nasabah melalui ponsel pintar.
Ketika disetujui, kartu kredit tersebut langsung terkoneksi dengan berbagai macam lokapasar dan dompet elektronik atau e-wallet. Namun, Bank DBS juga memberikan kartu fisik kepada nasabah yang mengajukan kartu kredit digital.
Menurut Ari, penambahan kartu fisik tersebut akan membantu nasabah dalam bertransaksi luring, seperti berbelanja di supermarket dan tarik tunai di Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Adapun, tidak ada perbedaan bunga antara kartu kredit digital dan konvensional.
Peluncuran kartu kredit digital digibank ini sejalan dengan misi perusahaan, yaitu menciptakan inovasi berkelanjutan, menghadirkan perjalanan pelanggan yang mudah, dan nyaman.