Bisnis.com, JAKARTA - Konglomerasi pengelola komplek Thamrin Nine UOB yakni UOB Indonesia, PT UOB Property, dan PT Wisma Kartika resmi membangun kesepahaman dengan PT MRT Jakarta membangun terowongan pejalan kaki yang menghubungkan kompleks perkantoran ini dengan stasiun Dukuh Atas BNI.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar menyebut pembangunan ini menelan biaya sekitar Rp150 miliar yang ditanggung penuh pihak pengembang pembangunan.
“Ini memang full 100 persen akan ditanggung pihak developer kerja sama kami, diperkirakan sekitar Rp150 miliar,” ungkap William seperti dilansir Antara, Kamis (7/7/2022).
Sementara itu melalui pernyataan tertulis, Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan mengatakan perseroan berkomitmen untuk terlibat dalam pengembangan jangka panjang di Tanah Air. Perusahaan selalu berusaha untuk membuat perbedaan positif dalam kehidupan para pemangku kepentingan dan masyarakat.
“Dengan interkoneksi bawah tanah Thamrin Nine UOB, kami bangga dapat mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia untuk menghadirkan kenyamanan dan kemudahan masyarakat dalam bepergian,” kata Hendra.
Dia menambahkan seiring dengan upaya pemerintah untuk menyediakan sarana transportasi yang lebih aman dan efisien, perseroan meyakini bahwa sinergi positif dengan pelaku usaha mampu mendorong perekonomian Indonesia dan pemulihan pasca Covid-19.
Baca Juga
Adapun acara Groundbreaking Stasiun MRT Dukuh Atas BNI – Thamrin Nine UOB diselenggarakan pada Kamis, 7 Juli 2022, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara PT MRT Jakarta dan PT Wisma Kartika, pengembang properti yang mewakili pemilik Kompleks Thamrin Nine, dalam pembangunan terowongan pejalan kaki.
Sekadar informasi, komitmen UOB Indonesia dalam mendukung pembangunan jangka panjang juga diwujudkan dengan keterlibatan mereka pada sejumlah proyek berkelanjutan.
UOB Indonesia memiliki target ambisius dalam penyaluran pembiayaan hijau atau sustainable finance. Perusahaan finansial yang bermarkas di Singapura tersebut sangat serius mendukung perusahaan-perusahaan dalam menerapkan efisiensi energi demi terciptanya ekonomi yang berkelanjutan.
Dalam acara U-Energy: Transitioning to Net Zero Through Energy Efficiency belum lama ini, Wholesale Banking Director UOB Indonesia Harapman Kasan mengatakan kontribusi UOB dalam pembiayaan hijau sudah sangat besar, meski di Indonesia masih baru.
“Target [pembiayaan hijau] kami ambisius. Dalam 3–5 tahun ke depan pertumbuhannya 4-5 kali lipat dari yang sudah ada. Saya dapat menyampaikan pembiayaan berkelanjutan, ini cukup signifikan dan menjadi mesin pertumbuhan kredit kami,” kata Harapman.