Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Adira Finance (ADMF) Tumbuh 21 Persen per September 2022

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) membukukan pembiayaan Rp22 triliun per September 2022 di tengah kondisi ekonomi yang menantang. 
Karyawan beraktivitas di kantor Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar
Karyawan beraktivitas di kantor Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten sektor pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) mencatat penyaluran pembiayaan Rp22 triliun per September 2022 di tengah kondisi ekonomi yang menantang. 

Direktur Portofolio Adira Finance Harry Latif menjelaskan hingga September 2022 penyaluran pembiayaan menembus Rp22 triliun atau tumbuh 21 persen (year-on-year/yoy) ketimbang periode sama tahun lalu.

"Pencapaian ini masih sejalan dengan target pembiayaan baru Adira Finance hingga akhir 2022 nanti untuk dapat bertumbuh sekitar 15--25 persen dibandingkan pencapaian periode 2021," ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis, Kamis (20/10/2022). 

Sampai saat ini, pertumbuhan ADMF masih bertumpu pada pembiayaan sektor otomotif, yaitu produk kredit mobil dan sepeda motor, baik unit baru maupun bekas. Bedanya, sejak awal tahun ini ADMF lebih fokus meningkatkan portofolio mobil baru. 

Harry mengungkap bahwa strategi tersebut turut tergambar dari porsi pembiayaan ADMF saat ini, di mana pembiayaan mobil berkontribusi 44 persen dari total pembiayaan baru, sementara porsi pembiayaan sepeda motor sebesar 37 persen. 

Terbilang berbeda dari periode-periode sebelumnya, di mana pembiayaan sepeda motor selalu mendominasi pembiayaan baru ADMF, terutama lewat produk kredit motor baru. 

Oleh sebab itu, Harry mengakui sampai akhir tahun nanti pihaknya bakal mendapat tantangan baru akibat dampak lonjakan inflasi akibat kenaikan harga BBM terhadap kondisi ekonomi masyarakat, serta berakhirnya era insentif pajak barang mewah (PPnBM) dari pemerintah untuk beberapa jenis mobil baru pada awal bulan ini. 

"Namun, ADMF masih optimistis penjualan industri otomotif masih dapat terus bertumbuh, didukung faktor ekonomi domestik yang solid, serta membaiknya daya beli masyarakat," tutup Harry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper