Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Johnny Plate Bicara Blockchain, Rupiah Digital, Hingga Masa Depan Fintech

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) menyampaikan nilai transaksi sektor financial technology (fintech) akan mencapai US$28 triliun pada 2027
Menkominfo Johnny G. Plate di acara Digital Transformation Expo (DTW) di BNDCC, Nusa Dua, Bali pada Kamis (17/11/2022). Bisnis - Khadijah Shahnaz.
Menkominfo Johnny G. Plate di acara Digital Transformation Expo (DTW) di BNDCC, Nusa Dua, Bali pada Kamis (17/11/2022). Bisnis - Khadijah Shahnaz.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) menyampaikan bahwa nilai transaksi sektor financial technology (fintech) global diprediksi akan mencapai US$28 triliun pada 2027. Nilai jumbo ini juga mencerminkan pertumbuhan bisnis fintech di Tanah Air. 

Menkominfo Johnny Gerard Plate menilai dengan berbagai tren positif di dunia akan adopsi teknologi telah menumbuhkan optimisme bagi perkembangan sektor fintech di masa depan.

Merujuk data Google, Temasek, dan Bain & Co 2022, Johnny menyampaikan perkembangan gross transaction value dari segmen pembayaran digital Indonesia diproyeksikan mencapai US$266 miliar pada 2022. Nilai ini diproyeksikan terus bertumbuh mencapai US$421 miliar pada 2025 dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 17 persen.

Fintech is here to stay with a bright future, terlepas dari tech winter dengan compound annual growth rate [CAGR] sebesar 15 persen pada 2022 2027 prognosisnya,” kata Johnny dalam acara ‘Closing Ceremony 4th Indonesia Fintech Summit & Bulan Fintech Nasional’ yang ditayangkan kanal YouTube Bank Indonesia, Senin (12/12/2022).

Dalam merealisasikan potensi tersebut, Johnny menyampaikan pelaku sektor fintech baik swasta maupun pihak pemerintah perlu terus berinovasi seiring dengan perkembangan teknologi digital, seperti Artificial Intelligence (AI), hyper automation, cloud computing, internet of things (IoT), no-code dan low-code, serta blockchain.

Inisiatif yang dilakukan bank sentral misalnya, di mana Bank Indonesia (BI) tengah mengenambngakn Central Bank Digital Currency Indonesia atau CBDC melalui Proyek Garuda yang akan menghasilkan mata uang digital untuk dapat digunakan sebagai alat tukar, satuan hitung, maupun medium penyimpanan nilai.

“Inovasi rupiah digital menjadi salah satu langkah konkrit BI dalam upaya mendukung dan menjaga kedaulatan rupiah di era digital,” ujarnya.

Menurutnya, kedaulatan digital melalui sentral bank digital currency adalah bagian untuk memastikan kedaulatan rupiah di era digital guna memastikan agar proses adopsi dari berbagai inovasi fintech Indonesia, termasuk adopsi rupiah digital dapat berlangsung optimal.

Saya mengajak Bank Indonesia, OJK, lembaga keuangan perbankan dan asosiasi jasa keuangan, dan pihak yang terlibat di industri ini untuk menjalin koordinasi bersama-sama dengan Kominfo mendorong sosialisasi dan peningkatan kecakapan literasi finansial digital bagi masyarakat,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper