Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Leasing Capai Rp409,49 Triliun, OJK: Melonjak 12,96 Persen

Perusahaan pembiayaan menorehkan kinerja positif sampai dengan November 2022, yang tercermin dari nilai outstanding mencapai Rp409,49 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Ogi Prastomiyono dalam konpres bulanan, 2 Januari 2023./Tangkap layar.
Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Ogi Prastomiyono dalam konpres bulanan, 2 Januari 2023./Tangkap layar.

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pembiayaan menorehkan kinerja positif sampai dengan November 2022, yang tercermin dari nilai outstanding piutang pembiayaan mencapai Rp409,49 triliun. 

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Ogi Prastomiyono menuturkan bahwa nilai outstanding piutang pembiayaan mengalami lonjakan sebesar 12,96 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sedangkan secara bulanan juga tumbuh sekitar Rp6,85 triliun dari posisi Rp402,64 triliun.

“Pertumbuhan piutang pembiayaan memang cukup tinggi di kisaran sekitar 12 persen [pada November 2022]. Kami melihat bahwa perusahaan multifinance masih sanggup untuk pendanaannya, baik itu melalui perusahaan pinjaman dari bank, baik itu joint financing, channeling, surat berharga yang diterbitkan, maupun dari para pemegang saham yang melakukan inject tambahan modal bagi perusahaan pembiayaan,” Ogi dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Desember 2022 secara daring, Senin (2/1/2023).

Secara rinci, Ogi menjelaskan pertumbuhan tersebut didukung oleh pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 32,8 persen yoy dan 23,1 persen yoy.

Di samping itu, profil risiko perusahaan pembiayaan juga terpantau masih terjaga dengan rasio non-performing financing (NPF) yang tercatat turun menjadi sebesar 2,48 persen pada November 2022, atau turun 0,06 persen pada Oktober 2022 yang berada di angka 2,54 persen. Begitu pula pada gearing ratio perusahaan pembiayaan yang tercatat sebesar 2,01 kali atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali.

Melihat pertumbuhan piutang pembiayaan yang terus melanjutkan kinerja positif, Ogi memperkirakan industri ini masih akan tetap tumbuh pada 2023, sejalan dengan perekonomian Indonesia.

“Kami memperkirakan ini perusahaan pembiayaan masih akan tumbuh lagi di tahun 2023, mengingat kondisi perekonomian pasca pandemi masih tumbuh dengan baik dan semua sektor riil, terutama otomotif sudah terlihat pertumbuhan penjualan yang lebih besar dan ini merupakan dominan daripada perusahaan multifinance di pembiayaan otomotif,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper