Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kabarnya telah mengantongi nama-nama calon Gubernur Bank Indonesia (BI) yang akan menggantikan Perry Warjiyo.
Terlepas dari nama-nama yang telah wara-wiri di Istana Kepresidenan, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Ketua Lembaga Simpan Pinjam (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, serta petahana Perry Warjiyo, pelaku usaha menekankan kriteria penting kandidat yang akan memimpin BI.
“Pertama, yang duduk di Gubernur BI itu hendaknya yang paham mengenai fungsi bank sentral, jadi betul-betul memang punya kompetensi di bidang moneter dan sistem pembayaran,” ungkap Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani, Selasa (21/2/2023).
Menurutnya, syarat terpenting adalah kandidat harus paham dan kompeten dalam pengelolaan bank sentral.
Kedua, Hariyadi berharap Gubernur BI periode selanjutnya dapat mengambil keputusan dengan tepat, utamanya mengenai suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) yang sangat berpengaruh terhadap dunia usaha.
Terlebih, ketidakpastian global pada tahun ini dan ke depannya sangat tinggi, jangan sampai hanya mengikuti gejolak dunia tetapi dia sendiri tidak berani ambil posisi yang mungkin berbeda dengan dunia.
Baca Juga
Hariyadi yang juga Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) berharap sosok Gubernur BI berikutnya memiliki keberanian dalam mengambil keputusan, seperti Perry Warjiyo, yang menahan suku bunga untuk tidak naik, di saat bank sentral terus meninggikan suku bunga.
“Kemarin waktu Pak Perry itu bagus, dia menahan lama suku bunga nggak naik naik. Itu harus ada keberanian untuk melihat secara tepat kondisi dalam negeri dan mengambil keputusan tepat pula,” lanjutnya.
Berdasarkan catatan BI, suku bunga bertahan di level 3,50 persen sejak Februari 2021 hingga Juli 2022. Baru setelahnya terus mengalami kenaikan hingga 5,75 persen pada Januari 2023.
Ketiga, menyangkut masalah terus meningkatkan sistem pembayaran. Hariyadi berharap sistem pembayaran Indonesia menjadi lebih baik juga literasi keuangan.
“Karena sudah bagus langkah-langkahnya ada QRIS, supaya pembayaran dilakukan dalam negeri, tidak bergantung pada credit card,” tambahnya,
Keempat, harapan terakhir pengusaha dalam hal ini Apindo, meminta Gubernur BI selanjutnya dapat menjaga kurs atau mata uang rupiah tetap stabil.
“Jaga mata uang kami tetap stabil, tetapi jangan sampai undervalue atau overvalue karena kami membutuhkan kestabilan dari nilai tukar,” tutupnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi XI DPR RI Eriko Sotarduga menyampaikan bahwa Gubernur BI mendatang memiliki tugas yang lebih berat, mengingat ketidakpastian global masih tinggi ke depan, terutama dengan masih berlanjutnya tensi geopolitik.
Saat ini, berbagai pihak tengah menunggu pengumuman nama-nama kandidat yang akan menggantikan posisi Perry Warjiyo. Di luar tiga nama tersebut pula, kini muncul nama Wakil Menteri BUMN dan Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo.
"Kami [Pemerintah] akan memutuskan [nama calon Gubernur BI] kalau tak hari ini, maka besok. Namun, nama-nama sudah masuk," kata Jokowi, Selasa (21/2/2023).