Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang kabarnya dicalonkan kembali untuk memimpin BI oleh Jokowi untuk dua periode mencatatkan harta kekayaan sebesar Rp45,2 miliar.
Berdasarkan penelusuran Bisnis.com, Rabu (22/2/2023), Perry terakhir kali menyampaikan laporan melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 11 Maret 2022 untuk periode 2021.
Tercatat untuk periode tersebut, harta kekayaan Perry mencapai Rp45,2 miliar dengan aset pada tanah dan bangunan mencapai Rp14,91 miliar.
Perry memiliki aset tanah dan bangunan di Kawasan Jakarta Selatan dari hasil sendiri yang nilainya sebesar Rp7,2 miliar. Pria kelahiran Sukoharjo pada 1959 tersebut juga memiliki bangunan di Jakarta Selatan dari hasil sendiri senilai Rp1,2 miliar.
Perry yang meniti karir di BI sejak 1984 tercatat memiliki dua bangunan di Jakarta Pusat dengan total aset senilai Rp2,7 miliar. Selain di Jakarta, Perry juga memiliki aset berupa tanah dan bangunan di Tangerang Selatan senilai Rp1,6 miliar.
Di tanah kelahirannya, Sukoharjo, Jawa Tengah, Perry memiliki aset berupa tanah warisan dengan nilai Rp110 juta. Sementara di Sleman, D.I. Yogyakarta, juga terdapat dua aset warisan yang masing-masing seharga Rp1,2 miliar dan Rp900 juta.
Baca Juga
Untuk kendaraan, Perry hanya memiliki satu jenis mobil, yaitu Honda CRV Tahun 2018 dari hasil sendiri seharga Rp375 juta. Sementara harga bergerak lainnya yang dilaporkan senilai Rp1 miliar.
Dalam pengumuman LHKPN, Perry melaporkan aset terbesarnya berupa surat berharga yang mencapai Rp15 miliar. Jumlah aset ini lebih besar dari yang dilaporkan Perry pada periode 2019, yang kala itu sebesar Rp6,21 miliar.
Selain surat berharga, Perry memiliki aset dalam bentuk kas dan setara kas sebanyak Rp6,76 miliar dan harta lainnya sebesar Rp7 miliar.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur BI, Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI pada periode 2013-2018.
Perry juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.
Lulusan Universitas Gadjah Mada tersebut pernah menduduki posisi penting selama dua tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada 2007-2009.
Jokowi kabarnya akan mencalonkan Perry Warjiyo untuk kembali menjabat sebagai Gubernur BI untuk periode kedua, 2023-2028. Mengutip dari Reuters pada Rabu (22/2/2023), tiga sumber yang dikonfirmasi oleh Reuters membenarkan bahwa tidak ada kandidat lain yang akan dicalonkan, selain Perry Warjiyo.