Bisnis.com, JAKARTA — PT Espay Debit Indonesia Koe atau lebih dikenal dengan dompet digital DANA menaruh asa untuk menjadi jembatan inklusi keuangan Indonesia agar tercipta masyarakat berorientasi sistem pembayaran nontunai.
Pasalnya, perusahaan rintisan yang bergerak di bidang teknologi finansial (tekfin) itu menilai salah satu tantangan sekaligus permasalahan yang dihadapi oleh sektor layanan keuangan adalah adanya disparitas antara literasi dan inklusi keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat dalam Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022, indeks literasi keuangan di Indonesia sebesar 49,68 persen dan tingkat inklusi sebesar 85,10 persen. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan sebesar 35,42 persen antara tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
Head of Communications DANA Indonesia Sharon Issabella menilai tingkat inklusi keuangan yang belum sepenuhnya merata disebabkan oleh kurangnya akses terhadap layanan keuangan formal bagi masyarakat.
Di samping itu, lanjut Sharon, literasi keuangan masyarakat juga tergolong rendah, sehingga masyarakat belum bisa memahami manfaat layanan keuangan secara menyeluruh dan optimal.
“Kehadiran DANA diharapkan mampu mengurai permasalahan tersebut, yaitu dengan menjadi jembatan menuju inklusi keuangan untuk mewujudkan masyarakat nontunai Indonesia,” kata Sharon kepada Bisnis, dikutip Jumat (31/3/2023).
Baca Juga
Sharon menuturkan bahwa DANA berupaya mewujudkan masyarakat nontunai dengan konsisten menyediakan jasa pembayaran dan layanan keuangan yang lebih inklusif untuk seluruh masyarakat di Indonesia.
“DANA juga senantiasa membekali masyarakat dengan edukasi yang berkelanjutan mengenai manfaat fitur dan layanan tersebut,” tuturnya.
Di tengah persaingan antar layanan dompet digital, DANA juga percaya bahwa setiap layanan transaksi pembayaran mengemban visi yang sama untuk mengakselerasi literasi dan inklusi keuangan Indonesia, serta memajukan pertumbuhan ekonomi digital.
Pada dua bulan pertama 2023, DANA mengantongi lebih dari 135 juta pengguna. Namun, DANA menargetkan agar DANA dapat menjangkau pengguna di pelosok wilayah.
“Kami berharap manfaat bertransaksi digital dengan DANA akan semakin merata, tidak hanya di kota-kota besar di Indonesia saja, tetapi juga di seluruh pelosok wilayah lainnya dan dengan rentang usia yang kian beragam,” tandasnya.