Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan fintech PT Alami Fintek Sharia (Alami Sharia) memperkuat ekosistem pangan dengan menyalurkan pembiayaan bagi ekosistem UKM Pangan.
Pembiayaan tersebut diharapkan dapat mengakselerasi skala wirausahawan dan perusahaan rintisan (startup).
Direktur Utama Alami Sharia Harza Sandityo menuturkan pembiayaan tersebut nantinya dapat memberikan dampak langsung bagi kemajuan berbagai startup dan UKM.
“Kami ingin kewirausahaan di Indonesia tidak berhenti pada ide-ide saja karena harus terbentur sulitnya akses permodalan. Saat ini sumber pembiayaan melalui fintech pun telah terbukti mampu menjadi jalan keluar,” ujar Harza dalam keterangan tertulis, dikutip pada Sabtu (12/8/2023).
Data Kemenko Perekonomian 2021 menunjukkan industri peternakan mengalami pertumbuhan sebesar 0,34 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan kontribusi sebesar 1,58 persen terhadap Product Domestic Bruto (PDB) Indonesia.
Menurut Harza, tingginya potensi ekonomi dari bidang peternakan tersebut perlu didorong untuk memberi manfaat lebih luas lagi bagi masyarakat, salah satunya melalui korporasi peternakan terintegrasi model klaster ini.
Baca Juga
“Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan sebagai sumber protein alternatif bagi masyarakat, pengembangan peternakan bertujuan untuk menggerakkan ekonomi pedesaan dan korporasi peternakan rakyat,” lanjutnya.
Sejak didirikan pada 2019 hingga semester I/2023, Alami mencatatkan akumulasi penyaluran pembiayaan produktif mencapai Rp5,25 triliun. Per Juni 2023, penyaluran pembiayaan Alami mengalami peningkatan sebesar 14 persen yoy menjadi Rp1 triliun.
“Peningkatan penyaluran pembiayaan disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya teknologi yang digunakan oleh fintech termasuk Alami mampu memberikan solusi pembiayaan dengan cepat dan efisien, sehingga proses pengajuan hingga persetujuan pembiayaan menjadi lebih mudah dan cepat,” ungkap Harza kepada Bisnis baru-baru ini.
Di samping itu, perusahaan juga menyediakan akses pembiayaan bagi UMKM yang sebelumnya sulit mendapatkan layanan dari bank. Hal ini seiring dengan jumlah UMKM di Indonesia yang terus meningkat, di mana saat ini mencapai 65,4 juta.
Adapun hingga akhir 2023, Alami menargetkan penyaluran pembiayaan perusahaan tumbuh lebih dari 40 persen secara tahunan. “Kami optimis ke depan industri fintech syariah akan terus bertumbuh dan diminati oleh masyarakat,” pungkasnya.