Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemain P2P milik Konglomerasi Ikut Buka Suara soal Dugaan Kartel Bunga Pinjol

Beberapa pemain P2P lending, termasuk platform milik grup korporasi besar, Sinarmas dan Astra, memberikan pernyataan soal dugaan kartel bunga pinjol.
Besaran bunga pinjol./Bisnis - Win Cahyono
Besaran bunga pinjol./Bisnis - Win Cahyono

Indra menjelaskan bahwa secara umum pembentuk bunga dari berbagai produk Maucash terbagi menjadi tiga.

Pertama, produk dibagi berdasarkan jenis pengguna dan peruntukannya, apakah untuk kegiatan konsumtif atau produktif. Kedua, produk konsumtif pun dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu untuk bayar tunda (paylater/BNPL) dalam rangka membeli barang/jasa tertentu, atau dana tunai alias cash loan yang penggunaannya bebas.

Ketiga, untuk pinjaman seperti cash loan pun terbagi dua lagi. Apakah konsumen masih baru, atau konsumen yang sudah melakukan pengajuan lebih dari satu kali alias repeat order.

"Jadi, kalau konsumen sudah berstatus repeat order, kemudian nilai pinjamannya besar dan tenornya panjang yang biasanya digunakan untuk kegiatan produktif, pada akhirnya juga berkesempatan mendapat bunga yang terbilang murah," jelasnya.

Indra mencontohkan bunga untuk produk produktif biasanya mulai dari 1 persen per bulan. Bahkan, di beberapa proyek, bisa kurang dari 1 persen. Sementara untuk produk paylater, Maucash mematok bunga di kisaran 5 persen per bulan.

"Kalau mau dibandingkan, bunga kami jauh di bawah batasan yang disepakati di AFPI, yaitu 0,4 per hari yang berarti sebulan bisa 12 persen," tambahnya.

Indra menjelaskan bahwa sebagai tekfin bagian dari Grup Astra yang harus menjaga kualitas dan nama baik, pihaknya akan terus mengikuti aturan yang berlaku dan menjalankan praktik bisnis sesuai standar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper