“Isu lain bagi perbankan adalah terkait likuiditas yang perlu dijaga agar tetap baik,” ujarnya kepada Bisnis yang dikutip pekan lalu.
Senada, Peneliti Center of Macroeconomics and Finance Indef Abdul Manap Pulungan juga menilai kredit di segmen korporasi memang belum tumbuh maksimal, lantaran masih tingginya giro korporasi di perbankan.
“Giro ini menjadi dana titipan korporasi ketika mereka ingin melakukan bisnis. [Giro] ini masih tinggi di atas total pertumbuhan DPK, artinya belum ada ekspansi yang cukup signifikan di korporasi,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Tercatat, per Mei 2024, pertumbuhan giro korporasi mencapai 18,9% dari bulan sebelumnya 15,8%, sementara total DPK hanya tumbuh 8,5% per Mei 2024. “Jadi, masih banyak dana menumpuk korporasi di perbankan,” tuturnya.