Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Leasing Mandala Finance (MFIN) Saat BI Rate Bertahan Tinggi

Mandala Multifinance Tbk (MFIN) memperkirakan permintaan pembiayaan masih tumbuh meskipun Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%.
Logo Mandala Finance./Istimewa
Logo Mandala Finance./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) memperkirakan permintaan pembiayaan masih tumbuh meskipun Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%. Seperti diketahui, suku bunga acuan BI Rate kembali dipertahankan pada level 5,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 18—19 Februari 2025.

Managing Director Mandala Finance Christel Lesmana menilai momentum Ramadan dan Lebaran akan menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan pembiayaan produktif pada tahun ini.

“Mandala Finance menyambut baik keputusan BI yang mempertahankan suku bunga di level 5,75%. Meskipun dengan berbagai tantangan fluktuasi suku bunga, kami melihat permintaan pembiayaan tetap tumbuh untuk mendukung kegiatan dan kebutuhan pembiayaan produktif, terutama menjelang momentum Ramadan dan Lebaran,” kata Christel kepada Bisnis, pada Senin (24/2/2025).

Christel juga menambahkan bahwa proyeksi pertumbuhan industri pembiayaan tetap stabil sesuai dengan perkiraan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), yang memproyeksikan pertumbuhan industri di kisaran 7–8% sepanjang 2025.

Sebagai perusahaan pembiayaan, lanjut Christel, Mandala Finance akan terus memantau perkembangan suku bunga dan kondisi pasar guna menerapkan strategi pendanaan yang optimal.

“Ke depan, kami akan aktif memonitor suku bunga serta terus memantau kondisi pasar dengan cermat untuk melakukan strategi pendanaan yang paling optimal sesuai kebutuhan perusahaan demi memperkuat strategi bisnis,” kata Christel.

Mandala Finance juga berharap kebijakan BI ini dapat memberikan dampak positif terhadap efisiensi biaya pendanaan atau cost of fund (CoF) sehingga mendorong peningkatan Net Interest Margin (NIM) perusahaan.

Saat ini, sumber pendanaan Mandala Finance mayoritas berasal dari perbankan, dana internal, serta penerbitan surat berharga. Dalam memenuhi kebutuhan pendanaan pada 2025, perusahaan berkomitmen untuk menjaga keseimbangan dan keberlanjutan dengan mencari sumber pendanaan yang memiliki bunga kompetitif.

Demi menjaga profitabilitas, Mandala Finance tetap fokus pada pertumbuhan penyaluran pembiayaan melalui strategi berbasis kehati-hatian dan diversifikasi portofolio.

“Serta mengembangkan inovasi teknologi pada produk dan layanan untuk menjawab berbagai kebutuhan serta melayani lebih banyak konsumen di Indonesia,” tutup Christel.

Meskipun tidak menyebutkan nominal secara khusus, Mandala Finance menargetkan pertumbuhan penyaluran piutang sebanyak 7–8% pada 2025. Target tersebut sejalan dengan proyeksi APPI terkait pertumbuhan piutang industri pembiayaan pada tahun ini.

Pada awal 2025, Mandala Finance mencatat penyaluran pembiayaan perusahaan tumbuh sebesar 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun pembiayaan perusahaan masih didominasi oleh segmen konsumen, seperti motor baru dan bekas, mobil bekas, serta multiguna untuk berbagai kebutuhan, salah satunya sebagai modal kerja sektor produktif Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper