Bisnis.com, JAKARTA — PT Hanwha Life Insurance Indonesia atau Hanwha Life mencatatkan premi bruto sebanyak Rp252,95 miliar. Angka tersebut tumbuh Rp84,40 miliar atau 50,07% apabila dibandingkan Rp168,55 miliar pada 2023.
CEO Hanwha Life Indonesia, Steven Namkoong, mengatakan pertumbuhan premi yang tinggi ini, terutama untuk premi bisnis baru, merupakan hasil dari fokus strategi perusahaan dalam meningkatkan inovasi, solusi berorientasi nasabah, dan saluran distribusi.
“Dari sisi klaim, Hanwha Life telah membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp170,60 miliar, meningkat signifikan dibandingkan Rp72,2 miliar pada 2023,” kata Steven dalam keterangannya pada Rabu (26/3/2025).
Dari sisi aset, Hanwha Life Indonesia berhasil menutup tahun 2024 dengan total aset sebanyak Rp2,13 triliun dengan aset investasi sebesar Rp1,92 triliun. Tingkat kesehatan finansial perusahaan dilihat dari tingkat Risk Based Capital (RBC) tercatat 1.010,8% pada 2024. Angka tersebut masih lebih tinggi apabila dibandingkan dengan persyaratan minimum 120% yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Hanwha Life terus memperkuat posisinya di industri asuransi dengan menjalin kemitraan dengan 257 perusahaan. Langkah ini bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan asuransi serta meningkatkan jumlah pelanggan yang kini telah mencapai 150.000.
“Selain memperluas kemitraan dengan perusahaan, Hanwha Life juga memperkuat saluran distribusi melalui bancassurance bersama empat bank di Indonesia,” kata Steven.
Baca Juga
Steven menegaskan Hanwha Life Indonesia bertujuan untuk menjadi ‘Global Top Tier Life Care Partner’. Secara strategis, selama tiga tahun ke depan Hanwha Life menargetkan pendapatan premi sebanyak Rp1 triliun, 1 juta Hanwha Friends, serta pangsa pasar 1%.
Untuk mencapai hal tersebut, Steven mengatakan Hanwha Life sedang mengimplementasikan berbagai strategi. Pertama, dengan terus melanjutkan inovasi digital berbasis Artificial intelligence (AI).
“Hanwha Finance Flagship akan memberikan pengalaman asuransi yang mudah, nyaman, dan aman. Ini tidak hanya akan meningkatkan layanan bagi pelanggan, tetapi juga untuk agen, tenaga pemasar, perencana keuangan dan mitra bisnis,” kata Steven.
Kedua, Hanwha Life akan memperkuat portofolio bisnis di Indonesia lewat kolaborasi lembaga keuangan. Hanwha Life pertama memulai bisnis asuransi jiwa pada 2013, kemudian mulai 2023 menjalin kerja sama dengan Lippo General Insurance, dan saat ini dalam proses bekerja sama dengan Bank Nobu dan perusahaan manajemen aset Ciptadana.
“Semua ini diharapkan dapat memperkuat posisi serta memperluas area layanan jasa keuangan Hanwha Life di Indonesia,” imbuh Steven.
Ketiga, penerapan penuh IFRS17 yang efektif berlaku pada 1 Januari 2025. Steven mengatakan manajemen Hanwha Life akan mengadopsi standar IFRS17 untuk meningkatkan kesehatan keuangan mulai tahun 2025.
“Melalui peningkatan aset investasi dan pendapatan premi, tahun ular kayu diharapkan menjadi tahun Hanwha Life semakin dicintai dan dipercaya oleh lebih banyak masyarakat Indonesia,” pungkas Steven.