Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Bank Mandiri Lampaui BRI Bila Akuisisi Bank Permata Terealisasi

Bank Mandiri berpotensi menjadi bank beraset terbesar secara nasional apabila rencana mengakuisisi Bank Permata terealisasi. Dengan demikian, posisi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan tergeser.
Logo Bank Mandiri/Reuters-Beawiharta
Logo Bank Mandiri/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berpotensi menjadi bank beraset terbesar secara nasional apabila rencana mengakuisisi PT Bank Permata Tbk. terealisasi. Dengan demikian, posisi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan tergeser.

Bank Mandiri—yang saat ini memiliki aset Rp1.202,25 triliun—berpotensi melampaui PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang saat ini merupakan bank dengan aset terbesar senilai Rp1.296,89 triliun.

Pada 2016, keduanya mencetak aset lebih dari Rp1.000 triliun. Aset bank-bank BUKU IV lain terpaut jauh dibandingkan dengan kedua bank ini.

Setahun setelahnya, aset BRI tumbuh lebih kencang dibandingkan dengan Bank Mandiri. Alhasil, bank yang memiliki fokus pada penyaluran kredit kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini menyalip tipis total aset Mandiri.

Pada 2018, BRI mengukuhkan diri sebagai bank beraset terbesar di Tanah Air. Selisih aset dengan Bank Mandiri, yang semula kurang dari Rp3 triliun rupiah, melesat menjadi lebih dari Rp90 triliun.

Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia, mengatakan bahwa Bank Mandiri sulit mengejar pertumbuhan aset BRI apabila hanya mengandalkan pertumbuhan organik.

“Kita bisa lihat rencana aksi korporasi Mandiri mengakuisisi Bank Permata ini semacam upaya untuk kembali menjadi pemimpin pasar di sektor jasa keuangan di Indonesia,” katanya kepada Bisnis, Selasa (9/4/2019).

Menurutnya, kehadiran Bank Permata—dengan aset saat ini Rp153 triliun—akan menguatkan penyaluran dana Bank Mandiri kepada sektor korporasi dengan skala menengah. Selain itu, kekuatan Bank Permata menggarap debitur ritel juga akan bermanfaat untuk meningkatkan portofolio kredit Bank Mandiri.

Tidak hanya itu, hal tersebut pun akan berimbas positif kepada harga saham bank berkode BMRI tersebut. Pelaku pasar akan melihat Bank Mandiri memiliki satu kekuatan baru untuk mendukung busnis inti yang sudah ada. “Ini tentu dengan asumsi proses akuisisi berjalan mulus,” kata Alfred.

Saat ini, paparnya, secara valuasi BMRI masih berada di bawah BRI, atau sekitar 1,6 kali hingga 1,7 kali harga buku. Nilai buku BRI berkisar 2,1 kali hingga 2,2 kali karena memiliki pasar yang kuat dan tahan turbulensi, yakni UMKM.

Menurutnya, posisi Bank Permata saat ini terbilang menguntungkan bagi Bank Mandiri. Asumsi harga buku yang beredar di publik, yakni 1,3 kali hingga 1,5 kali, terbilang murah untuk aksi korporasi di sektor perbankan.

Ditambah lagi Permata telah melewati masa sulit. Saat ini, bank yang dimiliki oleh Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk. itu telah memasuki periode pemulihan dan sukses berhasil mencetak laba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper