Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bank BUMN atau himpunan bank milik negara (Himbara) tengah gencar mendorong target pemerintah emisi karbon netral pada 2060, di antaranya dengan penyaluran kredit hijau. Total, penyaluran kredit hijau Himbara telah mencapai Rp250 triliun.
Tiko, sapaan akrabnya, mengatakan isu perubahan iklim menjadi isu utama di tataran global saat ini. Berbagai negara telah mengambil tindakan serius mengantisipasi perubahan iklim tersebut. Pemerintah Indonesia pun telah berkomitmen dan gencar menurunkan carbon footprint.
Adapun, Kementerian BUMN mempunyai peta jalan sendiri dalam mendorong komitmen tersebut, termasuk di sektor perbankan.
“Kita ada kebijakan juga di Himbara, bank-bank ini jadi katalis sebagai pemberi pembiayaan yang mendorong perubahan mindset di sektor private, di mana saat ini green project di Himbara telah mencapai Rp250 triliun,” ujar Tiko dalam acara HSBC Summit 2023 pada Rabu (11/10/2023).
Dia mengatakan alokasi kredit hijau itu terbesar untuk proyek penggunaan lahan berkelanjutan dengan porsi 65 persen. Dalam proyek penggunaan lahan hijau ini, salah satunya bank meminta perusahaan sawit melakukan sertifikasi internasional yakni Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) untuk memastikan seluruh footprint dari plantation, forestry, dan mining secara bertahap menuju green footprint.
Selain itu, Himbara juga menerbitkan obligasi hijau (green bond). Salah satu Himbara, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) misalnya pada tahun ini telah menjalankan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank Mandiri dengan target dana Rp10 triliun.
Baca Juga
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga berencana menerbitkan green bond dengan nilai mencapai Rp6 triliun. Tahun lalu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. resmi mencatatkan green bond senilai Rp5 triliun.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan penyaluran kredit hijau memang menjadi bagian penting bagi Bank Mandiri dalam upaya menangani masalah perubahan iklim.
“Dalam sustainable financing, sektor keuangan berperan memobilisasi sumber daya dan modal untuk mengatasi perubahan iklim dan mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada akhir bulan lalu (1/9/2023).