1. Kredit Melambat, Bank Besar Timbun Duit di Surat Berharga
Perlambatan penyaluran kredit membuat bank menumpuk dana di surat berharga. Hal itu terutama dilakukan oleh bank-bank besar, yakni bank umum kelompok usaha (BUKU) IV yang memiliki dana berlebih di tengah pengetatan likuiditas perbankan.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2019, dana BUKU IV yang ditempatkan pada surat berharga naik 10,8% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp540,8 triliun. Baca selengkapnya di sini
2. Bank Asal China Ini Agresif Kucurkan Kredit di Indonesia
Setelah masuk ke pasar Indonesia, PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk. (CCBI) agresif mengucurkan kredit. Bank asal China ini hendak meminta izin kepada para pemegang saham untuk menambah modal guna ekspansi kredit.
Perusahaan mengincar dana Rp3,2 triliun melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) untuk naik kelas menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) III. Baca selengkapnya di sini
3. Bank Kecil Masih Terengah-Engah
Bank kecil tampaknya masih menghadapi tantangan berat mengawali paruh kedua tahun 2019, tercermin dari kredit yang bergerak tidak ekspansif dan diiringi dengan peningkatan kredit bermasalah.
Selama semester I/2019 saja, kinerja bank kecil tak begitu cemerlang, di mana rata-rata kredit bank kecil tercatat tumbuh di bawah rata-rata industri. Baca selengkapnya di sini
4. Bank Bisnis Siap Melantai di Bursa Akhir Tahun Ini
PT Bank Bisnis Internasional merencanakan melantai di bursa (initial public offering/IPO) pada akhir tahun ini. Perseroan akan mengunakan dana yang terkumpul untuk mempercepat transmisi fungsi intermediasi.
Direktur Bank Bisnis Arief Tjahjono menuturkan, perseroan tengah melakukan pembahasan intensif mengenai rencana aksi korporasi tersebut. Baca selengkapnya di sini
5. Bank Mantap Bidik Aset Rp25 Triliun Akhir Tahun Ini
PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) menargetkan nilai asetnya dapat tumbuh 22% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp25,5 triliun pada akhir 2019.
Menurut Direktur Bank Mantap Paulus Endra Suyatna, target peningkatan nilai aset itu sejalan dengan rencana yang sudah disusun perseroan sejak awal tahun. Baca selengkapnya di sini